Kebahagian sejati





Ada 2 macam kejenuhan :
  1. Karena dililit dengan kesulitan (negatif)
  2. Jenuh diatas kecukupan hidup (positif), sehingga mencari dimana letak kebahagiaan sejati.

Kebahagian sejati manakala seseorang itu bermesraan dengan sang khalik. Tanda-tanda Allah mencintai hambanya yaitu membuat hamba itu untuk tidak merasa puas dengan makhluk. Apabila orang tidak pernah merasakan kearifan dalam bathinnya maka dia akan jauh dari kebahagiaan.

Sesibuk apapun kita... Atas nama apapun... Atas nama Siapapun.. Jangan pernah mengurangi kualitas ibadah kita kepada Allah. Dalam Keadaan darurat memungkin kita mendapatkan ketenangan dalam sholat, ibadah dan doa kita sehingga apapun urusan kita, sedarurat apapun itu akan cepat terselesaikan. Bahasa "nanti" itu adalah bahasa iblis. Hati-hati. Biasakan sholat sunnah rawatib, qobliah, ba'diah dan lainnnya.

Kegelisahan seringkali membuat orang ceroboh.
Keajaiban dalam hidup ini banyak menjadi contoh. Setelah segalanya kita pasrahkan maka segala urusan ataupun masalah tiba-tiba menjadi terselesaikan.
Itu adalah sebagai hadiah atas kepasrahan dan berserah diri kepada Allah.

Suatu prestasi yang diraih dengan mengurangi hak-hak kepada Allah membuat orang menjadi angkuh dan sombong. Namun sebaliknya membuat orang akan semakin tawadu, jika sadar akan dari mana prestasi itu bersumber.

Puncak sejati adalah habblunminallah  baru manusia.
Semakin pasrah hamba kepadaNya, semakin proaktif Allah membantu hambaNya.
Kepasrahan itu adalah super power.
Jangan bersikap spritual childish (=kekanak2an spiritual)

Ukuran mengetahui prestasi yang diridhoi adalah dari hati.
Kapan prestasi itu tidak menenangkan hati kita berarti prestasi itu adalah prestasi manusia, bukan berasal dari Allah.
Jadi harus banyak-banyak beristighfar.

Sholat tidak secara otomatis menenangkan hati, namun kegiatan setelah sholat seperti doa, dzikir dan lainnya itulah yang menenangkan. Namun sholat yang tidak khusukpun tidak akan mendatangkan ketenangan. Bukan banyaknya sesuatu yg menenangkan, namun yang sedikit tapi berkah itulah yang menenangkan.


How to wise to ourself. Allah menilai hambanya dari innerbeauty-nya.



(Catatan kecil, Kajian Pagi bersama Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar, MA.)

Komentar