Jaringan Oh Jaringan

Pagi ini aku tidak di mana-mana. Biasanya walaupun raga di rumah tetapi pekerjaan maya bertebaran di mana-mana. Harusnya ikut nimbrung  di kegiatan pagi. Tapi karena kurang menyimak info di wa, akhirnya tertinggal kereta. Sudah beberapa kali mengalami kejadian seperti ini. Hingga hari inipun belum pernah masuk di kegiatan pagi perkelas.

Kegiatan di pagi hari di tempatku mengajar dinamakan pembiasaan pagi. Perwakilan anak-anak mengaji satu dua ayat, disimak oleh semua yang ada di vc. Dilanjutkan tausiah oleh perwakilan anak-anak, sholat duha dan ditutup dengan doa oleh perwakilan anak-anak juga. Kegiatan dipandu oleh guru yang bertugas dan ada guru yang ditunjuk sebagai mc.

Di semester ini ada sedikit perubahan pola aktivitas pagi. Biasanya setiap hari  semua peserta kumpul dalam satu video conference sekarang kegiatan kumpul barengnya tidak setiap hari. Hari-hari berikutnya pembiasaan pagi cukup dengan kelasnya masing-masing. Hanya wali kelas dan siswanya serta beberapa guru yang bergabung di kelas yang dishare link vc nya.

Hal ini dilakukan karena beberapa kali kegiatan terkendala oleh jaringan. Suara peserta dan narsum terdengar melambai seperti robot. Kami pusing mendengarnya, tapi tertawa karena aneh. 

Kadang semua video dan mic partisipan sudah dinonaktifkan tapi masih terdengar suara-suara yang tidak tahu dari mana sumbernya.

Beginilah salah satu kendala kegiatan daring. Seluruh dunia menggunakan jaringan dengan frekuensi yang sama. Jika bisa dilihat dengan kasat mata pasti tampak seperti ada jalanan yang membentang dengan mobil-mobil berseliweran seperti kilat. Namun karena banyaknya pengguna jalan maka terlihat padat dan berdesak-desakan mencari celah kosong untuk ditempati. Antri mengalir menuju muaranya. Bagi yang memiliki akses VIP bisa membuka jalur sendiri di frekuensi yang masih bisa ditolerir. Selagi masih diambang batas aman, jalur khusus bisa dibuka. Tapi tentunya jalur ini berimbang dengan nilai mata uang yang dikeluarkan.

Masa pandemi membawa lebih banyak cerita. Hal biasa jadi luar biasa karena dikerjakan dengan cara yang tak biasa. Alhamdulillah manusia diciptakan Allah dengan memiliki akal. Sehingga segala hal masih bisa dipikirkan dan disiasati jalan keluarnya. Yuk, Mari terus berpikir agar otak tidak membeku karena pada dasarnya otak manusia itu lebih hebat daripada teknologi apapun.

Komentar