
Gelombang: 20
Tanggal: 21 Juli 2021
Tema: Mengenal Penerbit Indie
Narasumber: Mukminin, S.pd., M.Pd.
Moderator: Mr. Bams
Seorang penulis pasti mengharapkan terbitnya sebuah buku dari naskah yang telah dibuat. Penulis tentunya mesti menimbang, memilih dan menentukan dimana hasil karya tersebut akan diterbitkan. Harapannya tentu ingin memilih penerbit yang sudah ada namanya. Dimana naskah tinggal masuk, dibuatkan layout dan lain-lain hingga dipasarkan. Tidak perlu memikirkan biayanya juga. Namun apakah semudah itu naskah kita akan diterima? Tentunya penerbit tersebut akan melihat dulu kelayakan isi dari naskah kita. Mereka juga melihat siapa yang menulis. Apakah sudah terkenal atau belum? kelebihannya apa? dan lain-lain. Dan yang pasti perjalanan naskah tersebut tentunya memakan waktu yang cukup lama. Kemudian naskah tersebut bisa diterima untuk diterbitkan, bisa juga ditolak.
Namun sebagai penulis pemula, tidak perlu berkecil hati. Jika ingin karyanya segera diterbitkan, tidak ada salahnya melirik penerbit alternatif. Saat ini sudah banyak penerbit yang siap melayani penulis untuk menerbitkan bukunya. Tentunya dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan. Penerbit ini dikenal dengan sebutan penerbit Indie. Untuk mengetahui lebih jauh tentang penerbit Indie, dalam pelatihan menulis malam ini telah hadir Pak Mukminin yang menjelaskan tentang Mengenal Penerbit Indie.
Sebelumnya, mari kita kenalan dulu sama Pak Mukminin. Beliau berprofesi sebagai guru SMP I kedungping Lamongan Jawa timur. Cak Inin demikian biasanya beliau disapa, mulai menulis diusia 55 tahun. Sebelumnya beliau adalah peserta pelatihan menulis gelombang 8. Selain punya hobi menulis, Cak Inin juga punya usaha penerbitan yang bernama Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN. Untuk lebih jelasnya bisa diintip dulu ya CVnya Cak Inin di sini.
Dalam menulis butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu diperlukan juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah ketika sedang dalam proses menulis. Selanjutnya Cak Inin memaparkan tahapan cara menulis dan menerbitkan buku yang tepat. Ada 5 tahapan yg harus dilalui:
1. Prawriting
- Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar.
- Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
- Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai yang dengan apa yang disukai. Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekspresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka dilakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yang perlu ditambahkan.
4. Editing/ Swasunting
Setelah naskah direvisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Malu juga kalau banyak kesalahan. Jadi penulis dituntut juga untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI.
Tahap publikasi yaitu tahapan penerbitan buku.
Ada beberapa penerbit Independen (penerbit Indie) yang dapat membantu menerbitkan buku , diantaranya penerbit Oase, Gemala, YPTD dan Kamila Press Lamongan.
Berikut adalah Perbedaan Penerbit Mayor dan Penerbit Indie:
1. Jumlah Cetakan di
penerbit mayor.
- Penerbit Mayor: Mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
- Penerbit indie : Hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
- Penerbit Mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
- Penerbit Indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
- Penerbit Mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
- Penerbit Indie : Profesional namun sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah, Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas coklat halus awet ( bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
- Penerbit Mayor : Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
- Penerbit Indie : Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
- Penerbit Mayor : Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
- Penerbit Indie : Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
- Penerbit Mayor : Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
- Penerbit Indie : Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.
Syarat-syarat Penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
- Kirimkan naskah lengkap mulai dari judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan photo serta Sinopsis (ditempatkan di cover belakang). Kalau ada, Endors atau kata pengantar dari pakar (ahli).
- Ketik dengan ukuran kertas A5 (14,8 x 21 cm), 1,15 spasi , ukuran font 11. Margin : kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan jenis font Arial, Calibri atau Cambria. Masukkan dalam 1 file kirim ke WA atau email ke gusmukminin@gmail.com
- Jika judul kurang mengena maka akan diusulkan judul yang menarik.
- Cover buku dapat dibuat sendiri atau dibuatkan oleh penerbit.
- Silakan kirim judul, nama penulis (lengkap dengan gelar), kata pengantar dari siapa, ingin warna apa, juga boleh ada photo penulis atau gambar lain.
- Fasilitas di Penerbit KAMILA PRESS LAMONGAN : Cover buku, layout, edit dan ISBN. Penulis juga dapat PO ( Pre Order ) promo buku dengana harganya serta mendapat sertifikat dari penerbit yang memiliki kerja sama dengan pencetakan
Menurut Cak Inin, Tiada kata terlambat untuk menulis dan terbitkan buku. Tulislah segera apa yg Anda suka, Anda dengar, Anda Lihat, Anda baca, dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan. Tulislah dari jejak langkah kakimu, siap.tahu jadi penolongmu. Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020).
Demikianlah resume malam ini . Coba bayangkan seandainya dari cover beberapa buku yang akan segera terbit di atas ada satu saja buku kita di situ. Bagaimana ya rasanya?
Mantap Bu, lengkap
BalasHapusSaya suka.😊
Trimakasih sdh mampir bu Winda... Sy jg suka tulisan2nya. keren..
HapusMaasyaa Allah keren bunda 🤩
BalasHapusSaya berguru, mohon bimbingannya bun 🙏
aduh.. masih belajar jg bu.. dan msh blm bs cepat nulisnya
Hapus
BalasHapusKeren.....bahasanya sudah tertata rapi..siap jadi buku kumpulan resume ..👍
semoga kita diberikan kemudahan dan kelancaran ya bun...
HapusHebat ni jeng. Terinci dan tersampaikan dengan rapi hasil pertemuannya. 🥰
BalasHapusMs Phia yg hebat mah.. bs cepet, rinci dan english lagi... Sy msh ketak ketuk diemm.. ngetik lg diem lg.. haha..
HapusIndie sebagai alternatif untuk menerbitkan buku menguak kebuntuan dalam berkarya 👍.
BalasHapusiya bu..
Hapuskeren pilihan diksi dalam paragraf pembukanya mengundang rasa pensaran pembaca untuk menyelesaikan bacaan sampai akhir.
BalasHapustrimakasih pak
Hapus