Intip Rahasia Dapur Penerbit Mayor

Judul: Intip Rahasia Dapur Penerbit Mayor

 Resume ke: 11 

Gelombang: 20

Tanggal: 04 Agustus 2021

Tema: Menguak Dapur Penerbit Mayor

Narasumber: Edi S. Mulyanta

Moderator: Sri Sugiastuti


Bagi saya malam ini begitu istimewa. Bagaimana tidak? Pelatihan malam ini mengangkat tema yang sangat membuat para penulis pemula penasaran. Menguak Dapur Penerbit Mayor. Narasumbernya Bapak Edi S Mulyanta. Beliau adalah Publishing Consultan Penerbit Andi. Dan yang tidak disangka, moderatornya adalah ibu Sri Sugiastuti yang biasa kami sapa Ibu Kanjeng. Narasumber, Moderator dan tema kali ini memang benar-benar spesial. Jadi tidak sabar rasanya untuk mengetahui semuanya.


Yuk, lah... mari kita simak bersama.

Adanya pandemi cukup membuat dunia penerbitan dan percetakan terguncang seperti industri yang lain. Menjawab pertanyaan beberapa calon penulis, apakah bisa hidup dari menulis buku? Pak Edi menjelaskan bahwa kebetulan beliau sebelumnya adalah seorang penulis lepas yang hidup dari menulis buku. Kemudian dari tahun 2001 mengelola penerbitan sehingga kini genap 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku.

Penulis dan penerbit telah dilindungi undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yang diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019. Dalam  UU No. 3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya.


Menurut Pak Edi, ada baiknya penulis mempelajari dengan seksama peraturan pemerintah no 75. Dengan PP ini proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat. Kenapa lebih cepat? karena ada aturan-aturan yang detail bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku.

Bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya?
Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut. Jadi ini hanyalah pembagian yang secara alamiah terjadi.  Hal ini dikarenakan penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor.
Oleh Perpustakaan nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.

Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya. Ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI yang mensyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.

Penerbit yang sudah terlanjur beroplah besar tentu tidak akan ada masalah dengan hal ini.  Skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar. Sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.  

Outlet toko buku, merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif. Di Era pandemi ini dituntut untuk mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan. Saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19. Ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan sangat mempengaruhi pemasaran.

Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Justru di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak memanfaatkan waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.

Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan cover hingga produksi buku cetak.

Outlet toku buku fisik banyak terkendala kebijakan pemerintah. Otomatis proses penerbitan buku menjadi melambat. Menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga kami sebagai penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru.

Berdasarkan pengalaman, identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Penerbit Andi beruntung karena tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah ditebar ke penulis-penulis Penerbit Andi sebelumnya. Sehingga Penerbit dengan cepat mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus.

Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri. Ini mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Penerbit Andi mempunyai database penulis yang cukup baik. Sehingga dengan cepat penerbit mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini. Dengan cepat pula meramu materi, kemudian launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.


Untuk itu, kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit. Saat ini dari Penerbit Andi  mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Hal ini tentunya memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada calon penulis untuk mencoba memasukkan naskah di era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik. Dalam hal produksi saat ini Penerbit Andi mencoba untuk dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi ini disesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.

Demikianlah cara kerja sebuah penerbit besar, seperti penerbit Andi. Di samping itu, penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow. Yang paling penting penerbit Andi juga mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesempatan untuk terbit menjadi lebih luas. Silakan kunjungi  bukudigital.my.id untuk melihat buku-buku digital yang telah Penerbit Andi produksi.
 
Website bukudigital.my.id

 
RANGKUMAN SESI TANYA JAWAB

Syarat utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.

Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.
Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri Sehingga penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.
 
Syarat fisik adalah:
Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.
 
Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah ada harus mempuyai keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari sisi lain.
Banyak penulis pemula yang lolos. Terkadang memang memanfaatkan captive market tadi atau menguasai massa sehingga penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut karena berbagi data dengan penulis.

Terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan Penerbit mayor sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.

Penerbit buku, adalah hanya perantara saja. Semua tergantung penulis, sehingga posisi penulis sangat vital sekali dalam mengahasilkan sebuah buku. Sehingga sebagai penulis pemula pun, kepercayaan diri harus mulai diasah, dengan menghasilkan karya terbaik.


“Mengetahui saja tidak cukup, kita harus menerapkan. Keinginan saja tidak cukup, kita harus melakukan. Perjalanan ribuan mil dimulai dengan langkah pertama.”

Komentar

  1. Se7.

    Maka buku bersama itu langkal awal.

    Mantap resume ibu kitah

    Makin kren

    BalasHapus
  2. menikmati tata letak penulisan ibu, saya suka

    BalasHapus
  3. Iman ilmu dan amal ya Bu ...supaya manfaat dan terbukti....

    BalasHapus
  4. Selalu mencuri perhatian pada tampilan memukau ini bu raliyanti, penutupan indah sekali

    BalasHapus
  5. Syuka sekali ma tampilan2nya kereen bingitss...ajarin dong,pokokE poll kereenπŸ˜ŠπŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  6. Tulisannya rapi dan enak dibacanya. Mantap

    BalasHapus
  7. Suhu, ajarkan saya untuk memasukkan halaman blog kedalam resume. Memukau

    BalasHapus
    Balasan
    1. mampir k sini miss...
      http://dsaintek.blogspot.com/2021/07/menyematkan-jendela-i-frame.html

      Hapus
  8. Selalu tampil lengkap dan menarik.
    Saya sampai sekarang belum sempat belajar cara memasukkan slide yang seperti itu Mom.
    Sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. mampir k sini bu...
      http://dsaintek.blogspot.com/2021/07/menyematkan-jendela-i-frame.html

      Hapus
  9. Mengalir dan seperti biasa, memukau πŸ‘πŸ˜

    BalasHapus

Posting Komentar