Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

Judul:  Berapa Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS 

 Resume ke: 22 

Gelombang: 20

Tanggal: 30 Agustus 2021

Tema: Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

Narasumber: Dr. Imron Rosidi

Moderator: Aam Nurhasanah

Kenaikan pangkat untuk guru ASN bukanlah suatu perkara yang mudah. Walaupun masa kerja sudah mencukupi namun tidak bisa langsung naik pangkat begitu saja. Harus ada pemenuhan persyaratan dan mencapai poin angka kredit yang telah ditetapkan untuk masing-masing golongannya.

Jika membaca Buku Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Angka Kreditnya atau yang dikenal dengan Buku 4, karya guru berupa buku ada poin angka kreditnya. Poinnya cukup besar jika dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan guru lainnya yang bisa dimasukkan dalam daftar usulan penetapan angka kredit.

Seperti apakah uraian poin buku pada kenaikan pangkat PNS? mari kita simak penjelasan narasumber pada malam hari ini. Beliau adalah Bapak Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd. Lahir di Surabaya,10 Juni 1966. Golongan IVd, Pembina Utama Madya dengan masa kerja 32 tahun 5 bulan, dengan masa kerja keseluruhan 36 tahun 5 bulan. Beliau adalah alumnus D3 IKIP Surabaya, S1 IKIP Negeri Malang, S2 Universitas Negeri Malang, dan S3 Universitas Negeri Malang, Fakultas/Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Banyak sekali prestasi yang sudah beliau raih baik di tingkat provinsi maupun tingkat Nasional.
Tema pertemuan malam ini adalah Poin Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS.

Video poin-poin kenaikan pangkat

Sebelum menulis buku tentukan buku apa yg akan ditulis. Selain untuk menyebarkan ilmu, menjadi guru profesional, dan bisa digunakan untuk kenaikan pangkat.

Untuk kenaikan pangkat, silakan diperhatikan Angka Kredit (AK) yang ada dalam setiap buku, baik yang masuk dalam publikasi ilmiah (PI) ataupun yang masuk pada karya inovatif (KI). Pelajari PermenPan RB no 16 tahun 2009 dan Permendikbud 35 tahun 2010.  Selain itu, perlu mempelajari Buku 4. Buku ini berisi sistematikan jenis PKB yang harus dipenuhi dalam kenaikan pangkat. Secara konkrit dan ada contoh mulai dari laporan PD, semua jenis Publikasi Ilmiah, Karya Inovatif dan laporan seminar penelitian, Selanjutnya, perlu juga membaca buku 5 yang berisi mengapa PTK ditolak, PD ditolak, semua makalah ditolak, dan lain-lain.


Jenis-jenis Buku:


Semua jenis buku ini bisa diajukan untuk kenaikan pangkat sejak dari gol III/c s.d. IV/e. Untuk ke golongan IV/d wajib ada minimal buku ber-ISBN.

Penerbitan buku yang dilakukan secara bersama-sama, misalnya antologi puisi, cerpen, naskah drama tidak bisa dinilaikan. Kecuali ada penulis yang menulis minimal 20 puisi atau 5 cerpen. Penulis itu mendapat nilai Angka Kredit.

Untuk buku di bidang pendidikan AK nya 3 apabila ber ISBN dan 1 apabila tidak ber-ISBN.

 

Contoh buku di bidang pendidikan yang dapat dipertimbangkan angka kreditnya:

Untuk karya terjemahan yang menunjang pembelajaran AK 1. Semua bukti fisik buku tersebut harus dikirim aslinya. Semua guru bidang studi, bisa menulis buku antologi puisi, cerpen, naskah drama, ataupun novel. Ini contoh buku antologi puisi yang berisi 51 puisi. Ini kalau diajukan kenaikan pangkat akan mendapat AK 4. Cukup menggiurkan.

Kemampuan menulis akan berpengaruh besar terhadap karier sebagai seorang guru. Pak Imron menjelaskan bahwa beliau menjadi guru dari golongan II/c karena dari Diploma 3. Tahun ini mengajukan Kenaikan Pangkaat  ke golongan IV/e sehingga kalau di Jakarta dipanggil sebagai guru jenderal dan bisa menjadi penilai angka kredit pusat.

Persyaratan kenaikan pangkat guru:


Poin Angka Kredit buku:



Sumber: Buku 4



Komentar