Kehabisan Tempe


April mengetuk-mengetuk sudut meja dengan ujung pinsilnya. Tik tik tik begitu bunyinya. Kedengarannya seperti bunyi hujan di lagu anak-anak. Matanya menatap kosong ke layar komputer. Tadinya ia sudah bersemangat mau mengerjakan tugas kuliah daring. Namun kenapa dia bisa lupa menyimpan file tugasnya di mana. Sudah chat ke teman-teman di wa grup tapi masih belum ada yang menjawab.

"April. Kamu sedang ngapain?" Tanya ibunya. April terkejut dan bergegas keluar kamar. 

"Ya, bu. Lagi mau ngerjain PR" Katanya. Dia menemui ibunya di dapur yang sedang menggoreng tempe. Sangat menggoda. Ingin rasanya langsung mencomot satu. Tapi masih panas. Akhirnya diurungkan niatnya untuk mengambil tempe.

"Ya, sudah. Lanjutkan aja ngerjain tugasnya." Kata Ibu sambil memasukkan beberapa tempe ke penggorengan. Ceessss bunyinya. Baunya semerbak menggoda lagi. April hanya bisa memandangi kesibukan ibunya.

"Kok, diam aja? ya sudah ke sana. Jangan di sini nanti kecipratan minyak" Kata ibu.

April berjalan dengan lesu. Masuk ke kamar, mengambil hape dan membuka chat grup. Dia mulai gelisah. Masih belum ada yang menjawab chatnya.

Akhirnya ia putuskan menelusuri ingatannya kembali ke lima hari yang lalu. Hari dimana pak dosen pengantar ilmu sosial memberikan tugas. Seingatnya dia sudah mengunduh file yang dishare. April mencoba membuka folder-folder di drive D. Satu-satu folder ditelusuri hingga matanya terasa lelah.

Tiba-tiba dia tertarik untuk membuka satu file dengan nama yang tak familiar. Double klik file dan menunggu proses loading dengan sabar dan taraaa... ternyata itulah file yang dia cari-cari. Alhamdulillah. Semangatnya berkobar lagi. Dengan segera ia mengerjakan tugas. Satu persatu dibaca dan jika ada yang tak dimengerti ia coba untuk browsing.

Sayup-sayup terdengar suara ibu memanggilnya untuk makan. Tapi sudah kepalang tanggung. April khawatir dia lupa lagi dengan apa yang ingin ditulis. Akhirnya tugaspun selesai dikerjakan. Dia tersenyum senang. Merapikan isi file tugas, menyimpan ulang dan kemudian mengirim file tersebut di link yang sudah disiapkan pak dosen. 

Senyumnya merekah. Tiba-tiba ia teringat tempe goreng ibu. Sekali lagi dia bergegas ke luar kamar dan menuju meja makan. Namun apa yang dilihat tak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tak ada lagi tempe yang diincar. Tinggal remah-remahnya saja.

"Masih ada ayam goreng, sambel dan tumis kangkung" Kata ibu. "Tadi ada temen ayah ke sini. Cuma ada tempe untuk suguhan di depan.'

"Iya, bu. ga apa-apa." Kata April pelan. Ibu tahu kalau April agak kecewa. Ibu juga lupa menyisihkan buat April. Tempe goreng memang kesukaan April.

"Besok, ibu bikinin lagi ya..." Hibur ibu. April tersenyum. Tak apalah hari ini kehabisan tempe. Ibu pasti akan buatkan lagi. Yang terpenting April lega karena tugas sudah diselesaikan, masih ada makanan yang lain dan ada ibu yang selalu menyayangi.

Besok ia akan menemani ibu menggoreng tempe.

Komentar