Kisah Inspiratif : Raih Penghargaan Buku Dari Perpusnas

Judul: Kisah Inspiratif : Raih Penghargaan Buku Dari Perpusnas 

Resume ke: 28

Gelombang: 20

Tanggal: 13 September 2021

Tema: Pengalaman Menang Lomba Penghargaan Buku Dari Perpusnas

Narasumber: Mudafiatun Isriyah

Moderator: Ms. Phia

Malam ini kembali Ms Phia didaulat lagi sebagai moderator di kelas menulis. Hampir saya lupaa.. hari ini adalah hari spesial buatnya. Disaat orang-orang menghindari angka 13, Dia selalu bilang bahwa 13 adalah angka favoritnya. Itu karena dia lahir ditanggal 13 bulan September. Memang spesial sekali angka ini. Saya pun selalu mengingatnya karena adik saya yang bungsu juga terlahir di tanggal 13 bulan Februari. Barakallah fi Umrik Ms Phia.. Wish all the best for you and your family.. Aamiin.

Ms. Phia malam ini menemani seorang Narasumber yang masih hangat menjadi berita di pelosok negeri, Beliau adalah ibu Mudafiatun Isriyah. Sesuai dengan berita yang paling update, narasumber dengan bukunya yang beliau tulis bersama Prof. Richardus Eko, baru saja menerima sebuah Penghargaan dari Perpustakaan Nasional.

Pada pembukaan acara, Om Jay menegaskan kembali bahwa narasumber malam ini baru saja mendapatkan penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai juara pertama penulis buku terbaik bersama Prof. Eko Indrajit. Kita akan mendapatkan kisah nyata beliau untuk saling menyemangati dan memotivasi untuk para penulis pemula.

Bu Iis. Demikian beliau disapa, adalah seorang pengajar di PTS Universitas PGRI Agropuro  Jember. Tugas tambahan sebagai Study S3 jurusan bimbingan konseling Universitas Negeri  Malang.
Berbagi mengapresiasikan pengalaman menerima penghargaan buku terbaik tahun 2021 dari perpustakaan nasional Republik Indonesia.

Beliau mengikuti kegiatan kelas menulis dan mengikuti satu persatu kegiatan layaknya peserta pada umumnya. Berawal dari memenuhi tantangan Prof. Eko inilah beliau mulai membuat buku. Yaitu tantangan membuat buku selama 7 hari bersama Prof. Eko. Beliau menjawab tantangan tersebut. Intinya dengan menjawab kebutuhan masyarakat untuk pembelajaran jarak jauh. 

Pandemi virus corona berdampak pada setiap sektor  termasuk esensial pendidikan, pemberlakuan kebijakan physical distencing yang menjadi dasar pelaksaaan pembelajaran dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba. Penulisan ini dihubungkan dengan bimbingan online sebagai media. sebagai transformasi bimbingan tatap muka secara manual ke virtual.
Tujuan dari buku tersebut adalah bagaimana memunculkan interaksi. Apa yang diinginkan dari pjj ada suatu treatment berupa bimbingan online dengan menggunakan pendekatan social presence.

Agar tulisan bermutu, beliau tetap menggunakan 5 W 1 H. Buku bermutu kalau kontennya bagus. Contohnya dengan mengaitkan pjj dengan teori dasar dan bagaimana agar pjj tidak dirasakan sulit.
Langkah-langkah yang dilalui dalam menulis buku yang berprestasi bersama Prof. Eko adalah dengan menggunakan teori 5 W 1 H pada hari pertama hingga penyempurnaan kalimat pada hari ke-7. 


Kiat menulis tujuh hari dalam penulisan buku Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online:
  • Hari 1 : Kontrak pertama dengan Prof Eko. Mengumpulkan ide-ide. Menggunakan kekuatan 3 detik untuk menentukan tema yang akan ditulis. Menentukan konsep bimbingan online. Dalam satu  malam menyelesaikan kerangka bimbingan online.
  • Hari 2: Bimbingan online dengan menggunakan elearning.
  • Hari 3: Media yang mendukung pembelajaran online. Mengenal aplikasi yang digunakan untuk online
  • Hari 4: Bagaimana bimbingan online itu digunakan. Dengan Social presence dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi. 
  • Hari 5: Teori dasar social presence.
  • Hari 6: Cara mencapai ketuntasan belajar
  • Hari 7: Penyempurnaan referensi, catatan-catatan dan semua pelengkap naskah
Pesan dari bu Iis diakhir pertemuan yaitu tetaplah berjuang belajar menulis. Setiap hari lakukan menulis. Jadikan satu lembar untuk satu hari. Ini adalah kredit untuk menulis. Skill itu harus diasah, tidak bisa serta merta jadi satu kalimat indah. Fokus menunjukkan kesungguh-sungguhan kita. 

Jika tulisan kita itu diselesaikan maka akan muncul kepuasan batin dalam diri kita. Sehingga menulis itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Penghargaan itu adalah pengalaman terindah.

Komentar

Posting Komentar