Mudahnya Menulis

Judul: Mudahnya Menulis

Resume ke: 26

Gelombang: 20

Tanggal: 08 September 2021

Tema: Menulis Itu Mudah

Narasumber: Dr. Ngainun Naim

Moderator: Maesaroh

Tak terasa pelatihan kelas menulis memasuki pertemuan ke-26. Pertemuan yang menuju hari-hari berakhirnya kelas menulis ini. Ada perasaan berat di hati, penolakan untuk tidak ingin kegiatan ini berakhir. Tidak ingin membayangkan sampai ke hari itu, namun tetap saja terbayang. Berharap bisa tetap bersama, tetap konsisten dan segera menghasilkan karya yang manis.

Malam ini kelas menulis kehadiran seorang narasumber dosen yang bernama Dr. Ngainun Naim. Beliau adalah dosen dari IAIN Tulung Agung,  juga penulis 26 buku, seorang motivator, serta Penggiat Literasi. Pojok Literasi mulai beliau torehkan sejak 2003 dan tak pernah putus hingga sekarang. Tema yang diangkat yaitu Menulis Itu Mudah.

Bu Mae selaku moderator membuka kelas dengan quotenya yang mantap jiwa:

"Waktu semakin berlari, hingga api pertemuan dengan para narasumber hebat hampir padam. 
Setelah kuliah ini usai, jemari kita hanya mampu menari sembari berkata "See you good bye". Tetapi ada yang lebih hidup dari pertemuan ini.  Yaitu sebuah hati yang menjembatani tali silaturahmi."


Selama ini memang ada kesan bahwa menulis itu sulit sehingga sebelum menulis kita sudah stress. Apalagi menulisnya. Jadi settting berpikir kita iitu sudah menyatakan bahwa menulis itu sulit. Jadi cara berpikir otak kita sudah menetapkan seperti itu sehingga menjadikan kita benar-benar merasakan kesulitan dalam menulis.

Blog tulisan pak Ngainun Naim:


Dengan adanya blog dan artikel yang dimiliki ini, beliau ingin menunjukkan bahwa sebenarnya menulis itu mudah. Jadi sebelum menulis, kita bangun mindset kita bahwa menulis itu mudah.


KUNCI MENULIS MUDAH, yaitu:

1. MINDSET bahwa menulis itu mudah.
Mari melakukan penegasan, afirmasi ke dalam diri kita, bilang dalam hati, dengan lisan, di tempel di tembok, di screen dan di manapun bahwwa menulis itu mudah.. menulis itu mudah.. menulis itu mudah.
contohnya dari materi malam ini, jika dikumpulkan maka sudah menjadi tulisan.

2. TEKAD yang kuat.
Yakin membuat segalanya jadi mungkin, Pendirian membuat segalanya menjadi mudah. Jangan mudah menyerah. Belum menulis sudah bilang sulit Jadi ya harus bertekad kuat. Ada hambatan dihadapi, diatasi. Sama dengan kita mengajar. Dulu, sebelum kita menjadi guru, bayangan kita nggak karuan. Kekhawatiran murid nakal, khawatir mengajarnya tidak benar dan setumpuk kekhawatiran lainnya. Ini manusiawi. Namun biasanya bayangan itu seringnya tidak cocok dengan kenyataan. Buktinya sudah mengajar berpuluh-puluh tahun dan sudah lupa dengan yang pernah dibayangkan.
Orang yang tidak pernah menulis biasanya bayangannya itu tidak karuan. Namun setelah menulis, bayangan itu hilang dengan sendirinya. yang tersisa adalah tekad.
Buku Pak Ngainun Naim

Sejauh ini Pak Ngainun sudah menulis sekitar 40 buku mandiri, 90 antologi, 30 kata pengantar, 50 artikel jurnal, dan ribuan esai. 

Apakah mudah menulisnya?
Ingat kunci pertama: bangun mindset kalau menulis itu mudah
Jika sulit saat menulis? Ingat kunci kedua: miliki tekad yang kuat. 
Kesulitan menulis itu akan teratasi dengan sendirinya

3. MENULIS APA YANG DIKETAHUI
Jangan menulis yang tidak kita ketahui. Caranya yaitu dengan menulis yang kita ketahui. Jangan membayangkan ingin menulis itu langsung menjadi sesutau yang bagus. Ingin sesuatu yang ideal. Jangan seperti itu karena ini tidak akan jadi. Kebanyakan orang yang menulis itu gagal menghasilkan tulisan karena memasang target terlalu tinggi. Jadi menulislah apa yang diketahui, misalnya menulis aktivitas harian. Ceitakan saja.iItu juga sudah cukup bagus jika dilakukan secara rutin, konsisten dansetiap hari. itu sudah sangat luar biasa. akan memudahkan menjalankan proses dalam menghasilkan karya tulis.

4. Banyak MEMBACA
Ini merupakan syarat wajib. Ibarat mata uang membaca itu satu sisi dan menulis itu sisi yang lain. Pak Ngainun mewajibkan dirinya untuk membaca 10 halaman buku. Tapi beliau jarang membaca buku elektronik. Oritentasi membaca pak Ngainun adalah untuk paham, bukan untuk khatam. Ada kosa kata baru beliau tandai dan dicari maknanya. Ada kalimat yang menarik beliau stabilo, Hal ini menjadi modal beliau untuk menulis.
Orang yang rajin membaca tetapi tidak menulis itu ibarat pohon tumbuh subur tapi tidak berbuah.Orang yang rajin menulis tapi tidak membaca tidak akan bertahan lama karena tidak ada yang bisa ditulis.
Membaca itu seperti menabung yang akan dikeluarkan secara otomatis saat menulis

5. JAM TERBANG
Jika kita ingin mudah dalam menghasilkan karya maka harus praktik menulis sebanyak-banyaknya. Diibaratkan seorang supir bis yang memiliki keberanian untuk ngebut di jalanan yang sering dilalui, karena beliau sudah hapal betul jalan itu seperti apa. Kelokan, lubang, rintangan dan lain-lain sudah dikuasai karena setiap harinya melalui jalan tersebut. Itulah yang disebut jam terbang. 
Demikain pula halnya dengan penulis.
Semakin sering menulis, semakin mudah. Kok sekarang masih sulit menulis? Berarti jam terbangnya perlu ditingkatkan. Caranya? Ya dengan praktik menulis. Grup menulis semacam ini penting. Ada banyak teori dan pengetahuan yang bisa diperoleh dengan ikut dalam grup semacam ini. Namun ikut grup bukan jaminan bisa menulis kalau tidak praktik menulis. Jadi mari praktik menulis. 
Prof. Dr. Kuntowijoyo pernah ditanya tentang cara menulis. 
Beliau menjawab dengan 6 M: Membaca, menulis, menulis, membaca, menulis, dan menulis.

Penting untuk direnungkan, yaitu Bersyukur.
Bersyukur kepada Allah karena diberikan anugerah bisa menulis. karena tidak semua orang itu mau dan mampu untuk menulis. Ada yang mau tapi tidak mampu, ada yang mampu tapi tidak mampu, sehingga tidak bisa menghasilkan tulisan.
Bagaimana caranya bersyukur? Dengan MENULIS.

Jadi menulis itu merupakan wujud aktualisasi dari rasa syukur kita kepada Allah

6. SABAR menjalani proses menulis
Beliau teringat mutiara dari pesantren dulu: "Seribu langkah itu dimulai dari langkah pertama."
Jadi menulis itu sepanjang kita jalani dengan sabar maka akan berhasil. Satu demi satu langkah kita jalani dengan sabar, insyaallah mudah


RANGKUMAN TANYA JAWAB
  • Memang memulai segala sesuatu tidak mudah. Tidak hanya menulis. Semua hal juga sulit kok. Belajar naik sepeda kan juga sulit. Kuncinya ya tekad. Tekad harus kuat, lalu iringi dengan rajin membaca. Beberapa kunci yang saya sampaikan tadi jika dipraktikkan akan memudahkan proses menulis.
  • Setiap orang sesungguhnya mengetahui secara baik kondisi diri dan kebiasaan diri masing-masing. Ada orang yang bisa membaca dan menulis pagi hari saat kondisi fisik masih segar. Bagi yang sadar akan hal ini maka lakukan.Jika belum terbiasa, paksa. Semua kebiasaan diawali dari paksaan.Nanti lama-lama akan terbiasa dengan sendirinya. Ada yang bisa membaca dan menulis malam hari menjelang tidur. Lakukan. Awalnya dipaksa. Bangun tekad. Bangun komitmen. Nanti lama-lama akan terbangun kebiasaan sehingga tidak perlu untuk dipaksakan.
  • Ketika menulis itu lepaskan diri dari referensi dulu. Jangan lihat buku. Nulis saja secara bebas. Tulisan ilmiah sekalipun. Saya kalau membuat artikel jurnal, termasuk artikel jurnal internasional, itu ya nulis saja secara bebas dulu. Setelah selesai baru saya edit dan masukkan referensi. Cara semacam ini terbukti ampuh meminimalkan plagiasi.
  • Agar lancar menulis tidak ada kunci lain selain praktik dan terus praktik. Menulis itu dunia praktik. Semakin sering praktik akan semakin mudah dan lancar. Jika masih saja sulit, coba evaluasi sudah berapa halaman sih yang dihasilkan. Jika sudah banyak, Insyaallah akan lancar dengan sendirinya
Diakhir materi, Pak Ngainun mengajak peserta untuk terus membangun budaya menulis. Mari menulis. Ini ladang ibadah yang jarang dipilih. Mari niatkan sebagai ibadah. Insyaallah berkah. Demikian terima kasih dan salam literasi
Paparan Pak Ngainun malam ini seolah memberikan semangat kepada peserta untuk segera bergerak menulis. Merapikan naskah-naskah yang berserak untuk segera dijadikan karya monumental di pelatihan ini. Yakinkan dalam diri bahwa ini adalah hal yang mudah dan bergeraklah sesuai ritmenya.

"Ketika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki komitmen penuh seputar tujuan bersama, segala sesuatu mungkin terjadi." - Howard Schultz

Komentar

Posting Komentar