Setetes Ilmu di Pagi Hari





Setetes ilmu untuk menjadi motivasi bagi para pendidik.

  1. "SALIK" itu adalah orang yang berjalan mencari ridha Allah dan "salik" adalah pekerjaan seorang "Guru".
  2. Guru itu adalah Cahaya yang mengusir kegelapan maka untuk menjadi Cahaya, guru harus bisa membebaskan diri dari kegelapan karena tidak mungkin guru yang masih gelap bisa memberikan Cahaya ke anak didiknya.
  3. Guru yang berhasil adalah guru yang mampu MENGUKIR HATI anak-anak.
    • Mengukir tidak sama dengan menulis. Hanya dengan pulpen kecil, kita mampu menulis. Sementara mengukir, butuh alat-alat khusus. Bagaimana seorang guru bisa meningkatkan kapasitas mengukir yang sulit dihapus. Seperti prasasti. Sejalan dengan kata qalam yang secara semantik berarti mengukir.
    • Mengukir tidak sama dengan menulis. Butuh kesungguhan dan memiliki alat khusus serta keahlian mengukir agar ukiran itu indah dilihat dan diingat. Sehingga sulit dihapus untuk jangka waktu yang panjang.
    • Sekeras apapun batu yang akan dipahat jika memiliki teknik yang cerdas dan dibarengi dengan ketulusan hati, kesabaran, ketelitian dan ketekunan pasti akan indah hasilnya. Semoga kita bisa menjadi pengukir yang handal bagi anak-anak kita... Aamiin...
  4. Seorang guru, baru akan bisa menuntaskan anak didiknya jika dia sudah sanggup menuntaskan dirinya. Gelar akademik bukanlah jaminan. S.Pd, Magister, Doktor, bahkan Prof belum tentu sudah menuntaskan dirinya. 
  5. Ciri-ciri orang yang belum menuntaskan diri adalah masih menunjukkan ke-AKU-annya, memperlihatkan Siapa dirinya, istri/suaminya, keluarganya dan mengidam-idamkan pujian orang lain.
  6. Orang yang belum selesai dengan ke-AKU-annya bukanlah pemimpin yang baik.
  7. Orang yang sudah menyelesaikan/menuntaskan diri tidak mencari popularitas.
  8. Terwujudnya sistem dalam suatu lembaga pendidikan termasuk Karyawan dan OB itu juga termasuk guru. Semua aspek harus Mendapat Perhatian penting.
  9. Baut sekecil apapun jangan dianggap remeh karena dari situ bisa menyelamatkan atau membuat celaka terhadap pesawat sekalipun.
  10. Kemampuan akal pikiran seseorang itu sangat cetek, tapi pengalaman batin itu tiada batas.
  11. Banyak orang yang gagal karena lebih banyak bicara dari pada mendengar.
  12. Puasa bicara itu Lebih sulit Ketimbang puasa makan, maka menahan diri untuk tidak bicara itu Lebih sulit ketimbang menahan diri untuk bicara.
  13. Jangan menargetkan angka untuk Usaha/ikhtiar di jalan Allah.
  14. Rangkaian sebanyak apapun huruf Hijaiyah tidak Akan bisa mengukur Kebesaran dan kekuasaan Allah.
  15. Kesiapan untuk masuk ke wilayah batin akan membuka kesempatan kita untuk mendapatkan energi positif.
  16. Calon "salik" tidak dituntut untuk memiliki keilmuan yang tinggi, tapi ia membutuhkan ketulusan hati dan kepasrahan total Kepada Allah SWT, Karena salik harus memiliki kesabaran dan istiqomah yang tinggi serta kemampuan untuk menerima kenyataan yang dihadirkan untuk kita.
  17. Istiqomah harus dirawat agar bisa bertahan lama. Sebagaimana raga yang membutuhkan suplement/vitamin untuk daya tahan tubuh.
  18. Kita boleh saja bercanda, bergaul dengan sesama, berpakaian bagus, menjadi pengusaha, bahkan berbelanja ke mall dsb tapi "conecting tetap kepada Allah".
  19. Seseorang yang memiliki kepasrahan total kepada Allah, yang berubah itu bukan tampilan fisik tapi jiwa.

(Catatan kecil, Kajian Pagi bersama Prof. Dr. H. Nazaruddin Umar, MA.)

Komentar