Warga Sekolah Bijak dan Cerdas Berinternet




Saat ini, hampir semua orang secara langsung maupun tidak langsung selalu berinteraksi dengan internet setiap hari. Sekedar membuka aplikasi percakapan, membaca berita, membuka sosial media, menonton video atau yang memang pekerjaannya full time online maka sudah jelas itu semua sudah terhubung dengan internet.

Internet memberikan jawaban atas segala keingintahuan, memberikan solusi penyelesaian pekerjaan, meredakan keresahan, kegundahan atau dalam bahasa generasi milenial disebut kegalauan. Bagaikan candu semua orang bisa asyik berlama-lama menghabiskan waktu untuk menjelajahi internet. Segalanya terbantukan dengan internet.

Namun kemudahan akses internet ini terkadang belum dibarengi dengan kecerdasan pengguna dalam pemanfaatannya. Sering kita mendengar atau membaca berita adanya orang yang tertipu di internet, dibully, ribut karena termakan berita hoax dan bahkan menjadi korban tindakan kriminal lainnya. Sedangkan dari pribadi pengguna muncul pula efek negatif seperti krisis tatap muka, berkurangnya kreativitas, terancamnya privacy, abai terhadap keluarga, krisis moral dan lain sebagainya.

Internet merupakan suatu tempat yang luas dimana kita sulit untuk menemukan batas akhirnya. Sebagaimana kita berada di tempat yang luas dan terbuka secara fisik, biasanya kita selalu hati-hati dan waspada. Ada tempat yang nyaman untuk kita berjalan namun ada pula tempat yang tidak aman untuk kita lalui. Demikian pula pada saat kita mengakses internet. Ada banyak bagian yang aman untuk kita jelajahi namun ada pula yang tidak aman dan harus kita hindari. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana dalam menggunakan internet agar kita dapat melindungi diri dari hal-hal yang merugikan kehidupan kita.

Dalam bidang pendidikan, Internet merupakan alat dan sekaligus sumber belajar. Beragam informasi positif dan materi penunjang pembelajaran tersedia di sana. Sepantasnya siswa zaman sekarang jauh lebih pintar karena sarana prasarana informasi dan komunikasi mudah didapatkan asal satu kuncinya, rajin.

Menggunakan internet dengan bijak dan cerdas harus ditanamkan kepada warga sekolah. Bijak agar menjadi teladan kebaikan pada saat online. Cerdas agar tetap waspada dalam bertindak. Untuk itu siswa harus memiliki kemampuan Literasi digital yang merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa disamping kemampuan literasi lainnya.

Literasi digital merupakan keterampilan hidup yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi. Mampu mempelajari, memahami dan cermat mengolah informasi dalam berbagai bentuk media. Selain itu juga merupakan keterampilan individu dalam bersosialisasi dan berkomunikasi serta mampu berpikir kritis sehingga dapat membentengi diri dari informasi dan hal-hal yang menyesatkan serta terhindar dari provokasi berita hoax dan penipuan.

Bukan perkara yang mudah untuk mengimplementasikan literasi digital kepada warga sekolah khususnya siswa. Diketahui bahwa pengakses internet terbanyak adalah remaja, siswa sekolah. Sulit untuk menangkal informasi yang menyesatkan namun membangun karakter dan pribadi yang kuat dan tangkas pada siswa merupakan hal utama dalam pertahanan diri. Siswa harus memahami resiko yang ada di dunia online.

Menjadi warga negara yang baik tidak hanya di dunia nyata namun harus diterapkan pula pada saat online. Walaupun ketika online kita tidak tahu berhadapan dengan siapa namun siswa harus diajarkan untuk tetap bersikap dan berperilaku baik sebagai warga negara. Siswa harus dapat menerapkan etika dan moral dalam menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi. Saling menghargai orang lain, menghargai hasil karya mereka terutama hasil karya perangkat lunak yang rentan dengan duplikasi atau pembajakan. Disamping itu siswa juga harus tetap dapat menjaga privacy atas identitas pribadi.

Baik secara online maupun offline tentunya harus menghindari kemungkinan datangnya permasalahan. Aman pada saat online tentunya dapat mengontrol diri, melakukan hal yang wajar, sehat dan bertanggung jawab. Mampu meningkatkan insting pada saat membaca informasi dan dapat mengenal scam atau hoax. Selain itu pula Jeli dalam memahami informasi dan berkomunikasi yang baik layaknya ada di dunia nyata.

Jejak tidak hanya ada di dunia nyata namun ada pula jejak secara online. Siswa perlu memperhatikan langkah apa saja yang dilakukan pada saat online. Berkomentar, mengunggah media, membuka situs dan lain sebagainya tanpa disadari semua itu terekam jejaknya. Semua langkah yang terekam itu disebut jejak digital. Siswa perlu memahami jejak digital itu akan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka sekarang atau nanti. Untuk itu siswa sebaiknya dihimbau untuk mampu menjaga citra positif di dunia online. Apalagi jika suatu saat akan bekerja di suatu tempat. Pihak kantor atau perusahaan akan cepat mengenali pribadi seseorang hanya dengan melihat akun sosial media dan jejak digital yang ditinggalkan. Dari situ mereka bisa menyimpulkan apakah layak atau tidak untuk bekerja di tempat mereka.
Sebesar apapun usaha guru dalam membekali siswa dengan pengetahuan literasi digital namun bisa saja terjadi permasalahan atau kasus menimpa pada mereka. Umumnya yang sulit untuk dielak adalah kasus cyberbulliying. Entah kenapa masih ada orang yang merasa dirinya lebih baik dan benar sehingga leluasa dan tega untuk merendahkan dan menghina orang lain. Untuk itu, guru mesti memberikan arahan dan masukan guna menguatkan mental siswa agar dapat menghadapi hal tersebut. Jika hal itu terjadi maka sebaiknya siswa lebih baik jangan menanggapi, jangan membalas, langsung dokumentasikan dan blokir mereka secara online serta segera laporkan ke orang tua dan guru. Ada baiknya juga guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang keamanan berinternet agar siswa lebih bijak dan cerdas dalam literasi digital.



Komentar

  1. Bun reliy ulasan yang sangat cerdas.
    Internet laksana pisau pada siapa pisau itu dipegang ? Semua bisa mendapatkan sesuai manfaatnya dengan bijak. Pun tidak terkecuali efek sampingnya
    Pisau yang biasa digunakan untuk memasak bisa juga melukai jari .

    Yah begitulah bagi pendidik kita harus bijak, cerdas kritis dan terampil
    Mengarahkan anak didik

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah iya ,digital sudah ada di mana ,masyarakat kita tambah maju cerdas ya Bu riyan

    BalasHapus
  3. Berinternet ria, kuncinya cerdas dan bijak, maka akan aman. Lagi-lagi, peran guru menentukan.

    BalasHapus
  4. Benar kak Ros... terima kasih sdh berkunjung

    BalasHapus

Posting Komentar